Hakekat Bahasa


Definisi Bahasa:
Dalam Kridalaksana (1983) dan juga dalam Djoko Kentjono (1982), bahasa adalah: Sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Pengertian ini disepakati banyak ahli seperti definisi dari Barber, Wardhugh, Trager, De Saussure Dan Bolinger.



Ciri-ciri Bahasa
Bahasa memiliki beberapa ciri, antara lain:
1)      Bahasa itu adalah sebuah sistem
2)      Bahasa itu berwujud lambang
3)      Bahasa itu berupa bunyi
4)      Bahasa itu arbitrer
5)      Bahasa itu bermakna
6)      Bahasa itu bersifat konvensional
7)      Bahasa itu bersifat unik
8)      Bahasa itu bersifat universal
9)      Bahasa itu bersifat produktif
10)   Bahasa itu bervariasi
11)   Bahasa itu dinamis
12)   Bahasa itu alat interaksi sosial
13)   Bahasa itu identitas penuturnya.

Fungsi Bahasa
Karl Raimund Popper, salah seorang filosof barat abad ke 20, mengatakan bahwa bahasa memiliki empat fungsi, yaitu:
1)      Fungsi ekspresif
2)      Fungsi signal
3)      Fungsi deskriptif
4)      Fungsi argumentatif

P.W.J. Nababan, seorang linguis Indonesia membagi fungsi bahasa sebagai komunikasi dalam kaitannya dengan masyarakat dan pendidikan menjadi empat fungsi:
1)      Fungsi kebudayaan
2)      Fungsi kemasyarakatan
3)      Fungsi perorangan
a.       Instrumental
b.      Menyeluruh
c.       Interaksi
d.      Kepribadian
e.      Pemecahan masalah (heuristik)
f.        Khayal
4)      Fungsi pendidikan
a.       Integratif
b.      Instrumental
c.       Kultural
d.      Penalaran

Ragam Bahasa
1)      Ragam bahasa berdasarkan sarana/media:
a.       Ragam bahasa Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

b.      Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

2)      Ragam bahasa berdasarkan penutur:
a.       Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek).
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda.

b.      Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

c.       Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

3)      Ragam bahasa berdasarkan pokok persoalan atau bidang pemakaian:
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.







0 Response to "Hakekat Bahasa"

Post a Comment